Menunjukkan Sikap Terhadap Globalisasi di Lingkungannya

on Selasa, 07 Mei 2013

A.    Pengaruh Globalisasi
1.      Pengertian Globalisasi
Apakah kamu merasakan adanya perubahan dalam pergaulan sehari-hari? Misalnya, kamu pernah melihat gaya rambut yang warna-warni atau gaya pakaian ketat memakai rantai. Nah, dari kejadian tersebut, maka kita dapat merumuskan makna dibalik kata globalisasi.
Kata "globalisasi" diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global, yang berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.

Menurut perkembangan sejarah kehidupan manusia, sejak zaman prasejarah sampai sekarang, terjadi perubahan yang berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Manusia pada zaman purba memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Alam dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai peralatan, perkakas, dan sumber makanan. Tanah, batu, tumbuhan, dan hewan adalah kebutuhan utama yang diambil dari alam.
Sekarang semua itu sudah berbeda. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, terciptalah alat transportasi dan komunikasi. Hal ini memungkinkan manusia dapat berhubungan satu sama lain walaupun jaraknya sangat jauh. 
Kemajuan dari teknologi transportasi dan komunikasi pasti akan membawa dampak atau pengaruh bagi kehidupan kita. Misalnya, barang-barang luar negeri yang dahulu sangat sulit diperoleh, sekarang dengan mudah kita dapatkan di mana saja. Contoh lain, yaitu handphone atau telepon selular, yang dahulu hanya terdapat di negara-negara maju, sekarang sudah ada di berbagai belahan dunia. Adanya perkembangan tersebut akan menimbulkan pengaruh atau dampak. Bagaimana dampak globalisasi tersebut?

1           2. Dampak Globalisasi
Kemajuan teknologi berdampak positif dan negatif. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.

a.      Dampak Positif
Globalisasi, sebagai akibat dari kemajuan Iptek, memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Ini berarti bahwa globalisasi memberikan dampak positif bagi umat manusia. Sebagai contoh, mudahnya masyarakat memperoleh informasi maka masyarakat memiliki wawasan yang lebih
luas.
Bayangkan olehmu, jika tempat tinggal kamu merupakan daerah yang sulit mendapatkan informasi dan transportasi. Pasti tempat tinggal kamu akan menjadi tempat yang tertinggal dari daerah yang lainnya.
Dengan adanya alat transportasi, semua kegiatan di daerah menjadi berjalan. Coba saja jika tidak ada kendaraan, bagaimana hasil pertanian dapat dijual dengan cepat di tempat lain? Wah, hasil pertanian tersebut pasti akan membusuk.
Sekarang, bayangkan lagi jika informasi sulit masuk ke daerah kita. Betapa tertinggalnya daerah kita. Sekolah pun akan tertinggal karena informasinya jauh tertinggal dari daerah lain.

b.       Dampak Negatif
Kamu sudah dapat menyimpulkan dampak positif dari globalisasi. Sekarang, kita pelajari dampak negatif dari globalisasi tersebut.
Masuknya informasi dengan mudah melalui berbagai media cetak dan elektronik dari luar tidak dapat dibendung dengan mudah. Kebiasaan negara Barat yang tidak sesuai dengan kebiasaan bangsa Timur dapat memengaruhi kejiwaan generasi bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan penyaring (filter) dalam menerima segala bentuk arus globalisasi.
Perhatikan daerah di sekelilingmu, mungkin sudah ada swalayan yang menyediakan berbagai kebutuhan kita. Pernahkah kamu belanja di took swalayan? Sekarang ini swalayan sudah banyak berdiri bahkan sampai di perdesaan. 
Dengan adanya pasar swalayan, masyarakat akan mudah membeli barang-barang yang sangat diperlukan. Namun, karena mudahnya mendapatkan barang, masyarakat akan mudah membelanjakan uangnya dengan membeli barang yang tidak diperlukan.
Bentuk lain globalisasi adalah televisi. Televisi dapat membawa pengaruh terhadap seseorang. Jika tidak dapat memanfaatkannya dengan baik, orang menjadi malas belajar karena banyak acara televisi yang menarik. Bahkan, perbuatan negative yang ditayangkan sering ditiru. Misalnya, gaya gulat bebas Smack Down ditiru oleh anak-anak. Demikianlah dampak negatif dari televisi.
Untuk lebih jelas lagi, mari kita perhatikan contoh berikut : Dengan adanya telepon dan handpone, orang-orang seharusnya senang karena dapat berhubungan dengan saudara atau teman di tempat yang jauh. Namun, alat komunikasi tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan tindak kejahatan, seperti teror dan penipuan. Oleh karena itu, dampak negatif dari perkembangan teknologi harus diatasi dan dicegah. Misalnya, kita menggunakan alat-alat tersebut harus bijak.
Setelah memahami dampak negatif dan positif dari globalisasi, bagaimana dengan kebudayaan bangsa Indonesia? Apakah kebudayaan bangsa Indonesia dikenal oleh negara lain? Kita akan bahas dalam subbab berikutnya.

B.    Budaya Indonesia dalam Misi Kebudayaan Internasional
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam. Negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan subur. Indonesia juga merupakan negara majemuk yang memiliki beragam corak, baik agama, suku bangsa, seni, budaya, maupun adat istiadat.
 Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebudayaan sendiri yang berbeda dengan suku bangsa lain.
Mari, kita lihat betapa kaya negeri Indonesia. Banyak negara lain yang tertarik dengan keunikan budayanya. Tidak jarang mereka mengundang kesenian yang ada di Indonesia lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat. 
Hal tersebut merupakan bentuk kebanggaan sekaligus tanggung jawab semua orang untuk tetap melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah masing-masing. Hal tersebut dilakukan agar kebudayaan tetap lestari.
Kamu mungkin pernah melihat kesenian Indonesia ditampilkan di negara lain? Atau, kamu juga pernah melihat kesenian dari kebudayaan negara lain yang ditampilkan di Indonesia? Ini merupakan kerja sama yang dilakukan kedua negara untuk saling mengenalkan budaya masing-masing. 
Keuntungan yang diperoleh dari kerja sama tersebut banyak sekali. Adapun keuntungan yang diperoleh bagi negara Indonesia adalah sebagai berikut.
             1.      Kebudayaan Indonesia akan lebih dikenal di negara lain.
             2.      Mempererat hubungan dengan negara lain yang ada di permukaan bumi.
             3.      Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki kesenian dan kebudayaan tinggi.
                        
Keuntungan tersebut dirasakan juga oleh negara lain yang mengadakan hubungan kerja sama kebudayaan dengan negara Indonesia. Kesenian Indonesia di dunia inter nasional dapat dijumpai dalam berbagai bentuk. Ragam budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal oleh masyarakat luar negeri, antara lain sebagai berikut.
              1.   Tarian daerah, seperti tari kecak dari Bali, tari jaipong dari Jawa Barat telah dikenal oleh masyarakat dunia. 
         2.  Musik gamelan dari Bali, Jawa, dan Sunda telah dikenal di luar negeri bahkan dipelajari oleh masyarakat luar negeri di negaranya masing-masing.
             3.      Musik angklung yang dimainkan di luar negeri sebagai salah satu kesenian dari bangsa Indonesia bahkan menjadi barang kesenian yang diekspor ke luar negeri.
               4.      Batik sebagai hasil karya kerajinan tangan bangsa Indonesia banyak digemari pasar dunia.
            5.      Benda-benda pahat, seperti patung dari Bali dan Suku Asmat menjadi barang yang diminati turis asing sebagai cinderamata.
                         
Kesenian dan benda-benda hasil budaya tersebut memiliki nilai seni tinggi. Oleh karenanya, banyak dicari para wisatawan domestik maupun mancanegara. Nah, kamu sekarang dapat mengetahui betapa banyaknya kesenian di Indonesia. Kesenian Bangsa Indonesia sering dipentaskan di negara lain. Kesenian Indonesia sering dipentaskan oleh kedutaan besar Republik Indonesia di negara lain. Misi dari kesenian tersebut sebagai upaya memperkenalkan budaya bangsa Indonesia kepada negara lain. 
Selain itu, misi kesenian di internasional bertujuan menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Nilai-nilai budaya bangsa Indonesia harus terus dilestarikan. Budaya tersebut merupakan warisan bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. Nilai-nilai budaya menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. 
Indonesia masih memiliki beragam jenis kebudayaan daerah yang belum dimunculkan dan diperkenalkan. 

C.    Menyikapi Pengaruh Globalisasi
Indonesia sebagai negara ber kembang tidak dapat menutup diri dari modernisasi dan globalisasi. Hal tersebut didasarkan dimulainya pasar global yang menandakan era globalisasi secara besar-besaran pada 2015. Oleh karena itu, semua orang harus mempersiapkan diri agar dapat menarik manfaat dari arus globalisasi dan dapat menang kal pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mengancam jati diri dan identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut :
a.       Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.
c.      Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi.
d.      Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
e.       Mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.
f.     Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat istiadatnya. 
g.       Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.
h.      Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku, seperti meminum minuman keras, menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang, dan pergaulan bebas.

Agar kita tetap memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia, kita perlu mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang dapat diterima oleh semua kalangan. Nilai-nilai Pancasila yang kita amalkan dapat mencegah pengaruh negatif dari globalisasi.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan keberadaannya sebagai negara yang kuat dan mandiri. Namun, Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal berikut.
a.       Mengembangkan demokrasi politik.
b.      Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c.   Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
d.  Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
e.       Menegakkan hukum.
f.       Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

Sistem ekonomi kerakyatan merupakan salah satu cara untuk melumpuhkan pengaruh negatif dari globalisasi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal sebagai berikut :
         a.   Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
             b.   Pertanian dijadikan prioritas utama karena mayoritas penduduk Indonesia bermata pencarian sebagai petani.
            c.    Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri sehingga tidak bergantung pada impor dari luar negeri.
        d.      Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu kebutuhan hidup yang menyangkut masyarakat luas haruslah bersifat murah dan terjangkau.
              e.       Tidak bergantung pada badan-badan multilateral, seperti Bank Dunia.
         f.       Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju di dunia.
 
Globalisasi sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar tidak berdampak buruk terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu meng usahakan perubahan nilai dan perilaku. Adapun perilaku tersebut, antara lain sebagai berikut :
             a. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
             b.  Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.
             c. Dapat memanfaatkan iptek. 
             d.  Menghargai jenis pekerjaan sesuai dengan prestasi.
             e. Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
             f.  Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Dengan demikian, dalam era globalisasi ini masyarakat mempunyai banyak pilihan. Masyarakat bebas memiliki apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Masyarakat di era globalisasi cenderung melihat kemajuan dari hal keduniawian. Sikap masyarakat saat ini sedikit demi sedikit bergeser dari kebiasaan gotong royong dan saling membantu ke arah mementingkan kepentingan diri sendiri.
Gaya hidup masyarakat yang cenderung menonjolkan diri dan cenderung selalu ingin berbeda dengan kebiasaan di masyarakat. Meskipun demikian, dampak globalisasi, baik yang negatif maupun yang positif tidak dapat dicegah. Tidak satupun bangsa di dunia ini mampu mencegah pengaruh globalisasi. Jika suatu bangsa menolak globalisasi, mereka akan jauh tertinggal dan terbelakang. Menolak globalisasi berarti menolak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Oleh sebab itu, masyarakat harus mampu memilih hal positif dari globalisasi.

Aksara Jawa


Aksara Jawa yang dalam hal ini adalah Hanacaraka (dikenal juga dengan nama Carakan) adalah aksara turunan aksara Brahmi yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa, Makasar, Madura, Melayu, Sunda, Bali, dan Sasak.

 Bentuk Hanacaraka yang sekarang dipakai sudah tetap sejak masa Kesultanan Mataram (abad ke-17) tetapi bentuk cetaknya baru muncul pada abad ke-19. Aksara ini adalah modifikasi dari aksara Kawi dan merupakan abugida.Hal ini bisa dilihat dengan struktur masing-masing huruf yang paling tidak mewakili dua buah huruf (aksara) dalam huruf latin. Sebagai contoh aksara Ha yang mewakili dua huruf yakni H dan A, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata “hari”. Aksara Na yang mewakili dua huruf, yakni N dan A, dan merupakan satu suku kata yang utuh bila dibandingkan dengan kata “nabi”. Dengan demikian, terdapat penyingkatan cacah huruf dalam suatu penulisan kata apabila dibandingkan dengan penulisan aksara Latin. Penulisan Aksara Jawa Pada bentuknya yang asli, aksara Jawa Hanacaraka ditulis menggantung (di bawah garis), seperti aksara Hindi.

Huruf Dasar (Aksara Nglegena)

Aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga


Pengurutan dengan sistem "Hanacaraka" hanya digunakan dalam bahasa Jawa modern, sedangkan bahasa Jawa yang terdaftar di Unicode menggunakan urutan Panini (KaGaNga).

Huruf pasangan (Aksara pasangan)

Pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. Sebagai contoh, untuk menuliskan mangan sega (makan nasi) akan diperlukan pasangan untuk "se" agar "n" pada mangan tidak bersuara. Tanpa pasangan "s" tulisan akan terbaca manganasega (makanlah nasi).
Tatacara penulisan Jawa Hanacaraka tidak mengenal spasi, sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas kluster kata.
Berikut ini adalah daftar pasangan:

Catatan:
  1. Aksara pasangan ditulis di bawah aksara konsonan akhir suku kata sebelumnya, kecuali aksara pasangan ha, sa, dan pa yang ditulis di belakang aksara konsonan akhir suku kata di depannya.
  2. Aksara ha, ca, ra, wa, dha, ya, tha, dan nga tidak dapat diberi aksara pasangan atau tidak dapat menjadi aksara sigegan (aksara konsonan penutup suku kata). Dalam hal ini aksara sigegan ha diganti wignyan, aksara sigegan ra diganti layar, dan aksara sigegan nga diganti cecak, dan hampir tidak ada suku kata yang berakhir sigegan ca, wa, dha, ya, dan tha.
  3. Aksara nya hanya dapat menjadi akasara sigegan untuk bunyi nasal ñ, yaitu kata yang suku pertamanya berakhiran huruf 'n' dan kata keduanya berawalan huruf 'c' atau 'j'. Misal: kanca,pancablanjakanji, dll.
  4. Aksara pasangan ka, na, dan la, memiliki variasi aksara pasangan kedua, yaitu ketika diberi 'suku' (atau aksara pasangan ka diberi cakra, keret, atau pengkal), bentuk aksara pasangan itu diubah terlebih dahulu menjadi aksara utuh seperti aksara pokok masing-masing, kemudian baru diberi suku/cakra/keret/pengkal yang dirangkaikan di bawah bagian akhir aksara pasangan itu seperti pada aksara nglegananya.

Huruf utama (aksara murda)

Pada aksara hanacaraka memiliki bentuk murda (hampir setara dengan huruf kapital) berjumlah sembilan buah yang seringkali digunakan untuk menuliskan kata-kata yang menunjukkan namagelarnama diri, nama geografi, nama lembaga pemerintah, dan nama lembaga berbadan hukum. Aksara murda ini tidak dapat dipakai sebagai penutup suku kata (sigegan).
Aturan pemakaian aksara murda: suku pertama biasanya yang dikapitalisasi (ditulis dengan aksara murda), namun apabila tidak tersedia aksara murda untuk suku pertama, maka suku kedua yang dikapitalisasi. Apabila tidak tersedia aksara murda untuk suku kedua, maka suku ketiga yang dikapitalisasi, dan seterusnya. Awal kalimat tidak perlu ditulis menggunakan huruf kapital. Contoh: Dipanegara, karena tidak ada aksara murda untuk "di", maka suku kata kedua ("pa")-lah yang ditulis dengan aksara murda.
Berikut ini adalah aksara murda serta aksara pasangannya:

Huruf Vokal Mandiri (aksara swara)

Aksara suara (aksara swara) berjumlah tujuh buah. Aksara suara digunakan untuk menuliskan aksara vokal yang menjadi suku kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, untuk mempertegas pelafalannya. Aksara suara tidak dapat dijadikan sebagai aksara pasangan sehingga aksara sigegan yang terdapat di depannya harus dimatikan dengan pangkon. Walaupun demikian aksara suara dapat diberi sandhangan wignyan, layar, dan cecak.

Huruf tambahan (aksara rèkan)

Aksara rekaan (aksara rekan) berjumlah lima buah. Aksara rekaan dipakai untuk menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing (khususnya bahasa Arab) yang masih dipertahankan seperti aslinya. Aksara rekaan dapat menjadi aksara pasangan, dapat diberi pasangan, serta dapat diberi sandhangan seperti keduapuluh aksara dasar.

Sandhangan

Sandangan ialah tanda diakritik yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa. Penulisan sandangan pada aksara pasangan selain aksara pasangan ha, sa, dan pa diletakkan di atas bagian akhir aksara yang mendapat pasangan dan aksara pasangannya diletakkan di bawah aksara yang mendapat pasangan itu. Penulisan sandangan pada aksara pasangan ha, sa, dan pa diletakkan di atas bagian akhir masing-masing aksara pasangan itu.
Sandangan aksara Jawa dapat dibagi menjadi dua golongan, sandangan bunyi vokal (sandhangan swara) dan sandangan konsonan penutup suku kata (sandhangan sesigeg/sandhangan panyigeging wanda).



Tanda-tanda Baca (pratandha)













PETA

Kompetensi dasar : Mengenal macam-macam peta.
Mengetahui pengertian peta.
Indikator : Siswa dapat mengetahui penggunaan peta.
Mengenal Peta Lingkungan Setempat.
Pendahuluan
Apa yang kita butuhkan agar tidak tersesat di jalan? 

Agar tidak tersesat kita butuh peta. Pernahkah kalian melihat peta? Di sekolahmu tentunya terdapat peta yang dipajang di dinding. Biasanya di kantor-kantor juga dipajang sebuah peta. Dengan adanya peta kita bisa melihat gambaran suatu wilayah dengan mudah. Untuk melihat seluruh wilayah, kita tidak perlu bersusah payah naik ke atas gunung atau naik pesawat. Pada peta telah tergambar dengan lengkap jalan, gunung, sungai dan semua obyek yang ada di wilayah tersebut. Dengan
membawa peta kita juga bisa kemana-mana tanpa takut tersesat.
Pada bab pertama ini kamu akan mempelajari peta lingkungan setempat.
Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan dapat:
1. Membaca peta lingkungan setempat.
2. Menggambar peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala
sederhana.
3. Menghitung jarak tempat dengan menggunakan skala.
4. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis
koordinat.
A. Pengertian peta
Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi
dengan perbandingan tertentu. Di kelas tiga kamu sudah belajar tentang
denah. Peta tak ubahnya seperti denah. Perbedaannya adalah peta
menggambarkan tempat yang lebih luas. Selain itu peta harus dibuat dengan perbandingan tertentu. Perbandingan inilah yang disebut dengan skala.Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi. Peta dibuat dengan skala tertentu supaya
dapat menggambarkan keadaan di permukaan bumi dengan ukuran yang
tepat.Pada peta untuk menggambarkan obyek alam atau buatan yang ada di permukaan bumi digunakan simbol.
Bagaimana peta dibuat?
Pada jaman dahulu orang mengembara tanpa arah tujuan. Saat itu
manusia belum mengenal semua bagian bumi. Para ilmuwan mengembara
ke berbagai tempat. Mereka mencoba menggambar rute perjalanan
mereka menjadi peta sederhana. Ketika peralatan semakin canggih, para
ilmuwan bisa memotret bumi dari atas dengan mudah. Selain dengan
pesawat, satelit juga bisa digunakan untuk memotret. Dari potret itu
dibuatlah peta. Jalan, gang dan daerah kecil yang sulit tertangkap oleh kamera dari pesawat terbang, dicatat dan diukur langsung oleh petugas langsung di lapangan.
Permukaan bumi yang bulat bisa digambarkan di atas kertas yang
datar. Untuk melakukannya diperlukan proyeksi, yaitu memperkirakan jarak,arah, dan bentuk. Dari semua cara tadi, akhirnya
diperoleh sebuah peta yang lengkap. Ada nama jalan,
sungai, gunung, termasuk juga ketinggian dan
kedalaman suatu tempat.Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Ada
pula peta yang dibuat di permukaan bulat yang disebut
globe. Globe disebut juga dengan bola dunia.
Jenis Peta
Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Peta Umum
Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum
merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum dari suatu wilayah.
Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau kenampakan alam
dan buatan. Objek alam misalnya gunung, sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek buatan misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering dipajang di dinding kantor atau sekolah-sekolah merupakan contoh peta umum. Peta Indonesia pada contoh di atas juga termasuk peta umum. Peta umum biasa digunakan untuk belajar di sekolah, untuk kepentingan kantor dan wisata.
Peta Khusus
Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data
tertentu di suatu wilayah. Peta khusus disebut juga dengan Peta Tematik.
Contoh peta khusus adalah:
a. Peta Persebaran Fauna di Indonesia
b. Peta Hasil Tambang di Indonesia
c. Peta Cuaca di Indonesia.
Komponen Peta.
Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami.
Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen
peta antara lain sebagai berikut:
1. Judul peta
Judul petamerupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau
gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan
isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.
2. Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau
simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta.
3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000.
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2
km jarak sebenarnya.
4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan
obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat
yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.
5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.
Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke
arah utara. Mata angin sangat penting keberadaany supaya tidak terjadi
kekeliruan arah.
6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi.
Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.
7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta
untuk menunjukkan batas peta tersebut.
8. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari
tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau
5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.
Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke
arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.
6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi.
Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.
7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta
untuk menunjukkan batas peta tersebut.
8. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari
tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau
tidak digunakan saat ini.
9. Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena
letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.
10. Tata warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan
obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan
dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan.
Menghitung Jarak Tempat dengan Skala Peta
Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa peta harus
dibuat dengan perbandingan tertentu atau skala. Skala merupakan
perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi. Skala biasanya menggunakan satuan cm. Skala peta
ada 2 macam yaitu:
1. Skala angka
Skala angka merupakan skala yang menggunakan perbandingan
angka. Misalnya :
Skala 1 : 500.000 atau 500.000
Skala ini artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 500.000 cm pada
keadaan sebenarnya atau 1 cm jarak pada peta sama dengan 5 km pada
keadaan sebenarnya di bumi.
2. Skala garis
Skala garis merupakan skala yang menggunakan gambar garis untuk
menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di
bumi. Misalnya :
0 50 100 150 200 km jarak sebenarnya
0 1 2 3 4 cm jarak pada peta
Pada gambar skala garis di atas, angka yang berada di bawah garis
menunjukkan jarak sebenarnya.
Pada peta daerah yang luas seperti peta dunia, digunakan skala
yang kecil. Misalnya 1 : 50.000.000, ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 km pada jarak sebenarnya. Sedangkan pada peta daerah
sempit seperti kota dan pasar, digunakan skala yang besar. Misalnya 1 :5.000, ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 50 m pada jarak
sebenarnya.
Berdasarkan skala yang tertulis pada peta, kita dapat menghitung
jarak suatu tempat. Bagaimana caranya? Perhatikan contoh berikut !
Pada sebuah peta tertulis skala 1 : 400.000. Ini artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 400.000 cm pada jarak sebenarnya. Pada peta tersebut diketahui jarak antara kota A dan B adalah 3 cm. Maka jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 3 cm x 400.000 cm = 1.200.000 cm. Berarti jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 1.200.000 cm atau 12 km.